Wednesday, December 26, 2012

Open Mic@Kedai Sari!






“Kalo orangtua tuh, suka ngomongin anaknya: jangan makan di pinggir jalan. Kalo emak gue ngomongnya: Tony! Kamu makan di pinggir jalan aja ya, kalo di tengah jalan nanti kamu bisa meninggal!”

 
Tawa membahana memenuhi sebuah rumah makan bernuansa tradisional, di Selasa malam yang sejuk itu. Sunday berada di sini untuk melihat kehidupan stand up comedy di Kelapa Gading kita tercinta. Di Kedai Sari yang terletak di Kelapa Nias Raya (arah-arah Sport Mall) ini, komunitas stand up comedy Jakarta Utara memang rajin berkumpul tiap Selasa malam untuk open mic. Sekitar 30an anak muda duduk santai menikmati penampilan rekan-rekannya






Nggak lama, Sunday pun dapat kesempatan untuk ngobrol-ngobrol bareng Kak Robby Chandra, yang dikenal sebagai ‘Mimin’ alias admin-nya twitter @standup_jakut.








Boleh diceritain awal kemunculan komunitas ini?
Awalnya ini ide Krisna Harefa dan temannya, Bondang. Mereka inisiatif untuk membuat komunitas stand up comedy di Jakarta Utara. Sebelumnya sudah ada tapi Bekasi. Kurang lebih awal 2012 lah komunitas ini berdiri.  Saat ini, comic lokal kurang lebih sudah ada 8-9 orang. Banyak yang dateng dari Priuk, Sunter juga ada. 

Aktivitas utamanya open mic tiap Selasa aja?
Ya ini ajang latihan stand up comedian utk menguji materi mereka. Tapi selain open mic Selasa, kami ada acara sharing hari Seninnya, kami diskusi soal materi komedi. Kadang pemula kan masih belum tahu bagaimana cara olah materi, itu kami bantu. Sharing itu nggak mesti kaku, santai aja. Apalagi kalo udah deket satu sama lain; lagi becanda-becanda kadang muncul gitu aja materi untuk stand up. 

Anak SMA bisa gabung juga?
Dari Jakarta utara ada 3 anak SMA, dan mereka antusias. Buat seru-seruan aja. Kita selalu bimbing, dia punya materi apa. Kalo untuk yang baru-baru memang suka ada rasa bingung dan sungkan, tapi sebenarnya open mic kayak gini terbuka untuk umum, siapapun boleh coba. Boleh kontak saya. Yang penting nggak harus bagus, tapi serius. Ada antusiasme untuk stand up comedy. 

Harapan ke depannya apa nih?
Saat ini yang sudah lumayan sukses itu stand up Bekasi. Mereka sudah menghasilkan beberapa comic ke jenjang nasional, sudah mulai pro dan terima gig (show berbayar) setahun sekali. Itu menunjukkan bahwa regenerasi comicnya ada. Komunitas harus tumbuh.




Nggak lama tibalah giliran Kak Robby mengocok perut orang-orang yang hadir. Malam makin larut, tapi semangat komunitas ini sama sekali nggak surut. Apalagi ketika salah seorang comic cewek dari YAI tampil. Nah, berikutnya Sunday ngobrol bareng Anthony, anak Gading sekaligus mahasiswa komunikasi IBII yang menjadi salah satu pelaku stand up di sini. 





Ton, sejak kapan ikutan stand up?
Baru dari November kemarin

Kok mau?
Soalnya ngeliat stand up comedy itu kok kayanya enak ya. Bisa menghibur orang. Nggak harus lucu tapi gimana kita bisa membawakan apa yang kita rasakan, kaya macet.
Satu kali dulu ada lomba stand up di IBII dan gue nggak ada materi langsung maju aja. Nggak tahu kenapa kok bisa juara 3. Gue jadi mikir, wah kayanya bisa nih. Jadi langsung ikutan deh. 

Aktivitasnya ngapain aja?
Kalo hari Senin kita sharing, persiapan untuk hari ini. Biasanya dari sharing itu dapet aja idenya, dari hasil ngobrol-ngobrol.

Persiapan kalo mau maju apa aja?
Persiapan? Tergantung materi sih. Bisa tiba-tiba ada. Jalan macet jadi materi. 

Tony punya satu materi yang sering diangkat?
Iya. Tentang keluarga. 

Suka-dukanya apa aja selama jadi comic?
Sukanya kalo kita lagi bagus. Dukanya kalo kita lagi di depan, eh orang nggak tertarik sama kita. Kita lagi ngomong, orang nggak perhatiin. 

Bagi tips dong buat yang baru mulai?
Kalo minat, coba terus. Kalo belum berhasil, coba lagi aja.





Thanks, guys! Buat kamu yang tertarik tahu lebih banyak soal stand up comedy, follow aja twitternya di @standup_jakut.