Sunday, October 20, 2013

Sunday #10: Emergency Issue

What to do When...

Banyak hal tak diinginkan bisa terjadi dalam keseharian kita. Dr. Ajeng Rahayuning dari RS Royal Progress berbagi tips lengkap untuk menghadapi kondisi darurat medis!
 


Kasus #1: Lagi sibuk-sibuknya menyiapkan pensi, eh teman kita malah ada yang pingsan! 

Resepnya:

-       Pastikan nafasnya baik (16-20 x/menit) dan nadinya baik (80-100 x/menit)

-       Baringkan dengan posisi kaki lebih tinggi dari kepala

-       Longgarkan pakaian dan ikat pinggang

-       Beri ruang yang cukup untuk bernafas (jangan dikerubutin)

-       Beri rangsangan bau untuk menyadarkan, misalnya minyak angin atau alkohol 70%

-       Bila tidak kunjung sadar, segera bawa ke rumah sakit terdekat
 
 
 
 

 
Kasus#2: Di tengah kelas, kamu mendadak mimisan tanpa sebab yang jelas



Resepnya:
-       Duduk dengan kepala menunduk

-       Tekan hidung dengan kuat selama kurang lebih 15 menit

-       Ludahkan darah yang mengalir ke tenggorokan

-       Bila ada, kompres dingin hidung agar perdarahan cepat berhenti

-       Bila mimisan tidak berhenti, segera bawa ke rumah sakit terdekat

 
Kasus #3: Kamu atau teman lain terkilir saat kelas olahraga

Resepnya:
-       Rest à istirahatkan bagian tubuh yang terkilir, jangan dijadikan tumpuan berat badan.

-       Ice à kompres dingin (es) bagian tubuh yang terkilir selama 10-20 menit setiap 1 atau 2 jam dalam waktu 24-72 jam pertama atau sampai bengkaknya mereda

-       Compression à balut bagian tubuh yang terkilir dengan elastic bandage untuk mengurangi bengkak

-       Elevation à angkat bagian tubuh yang terkilir sedikit lebih tinggi dari jantung untuk mengurangi bengkak dan memar

-       Bila nyeri hebat, bengkak yang tidak kunjung mereda dan ada bentuk yang tidak wajar dari bagian tubuh yang terkilir, segera bawa ke rumah sakit terdekat untuk dilakukan rontgen guna memastikan ada atau tidaknya patah tulang

 
Kasus #4: Sehari sebelum pesta sweet seventeen teman kamu, yang bakal dihadiri oleh gebetan tercinta, muncul jerawat raksasa di muka kamu!

Resepnya:

-       Bersihkan dengan baik kulit yang berjerawat, jangan memencet jerawat karena akan memperburuk peradangan dan infeksi yang terjadi

-       Beri obat jerawat pada jerawat yang meradang

-       Bila tidak mereda, segera berkonsultasi dengan dokter kulit untuk dilakukan prosedur injeksi anti radang pada jerawat atau diberikan obat khusus untuk mengatasi jerawat

 
Kasus #5: Kamu mencicipi resto baru bareng temen-temen, salah satu menunya terasa ganjil tapi kamu telan juga. OMG, tak lama kemudian rekasi alergi makanan muncul di badan kamu!

Resepnya:
 
a)     Bila makanan yang dimakan kurang dari 4 jam, muntahkan isi perut bila memungkinkan
b)    Minum air kelapa hijau atau obat absorbent yang dijual bebas (biasanya untuk diare, misalnya norit, new diatab, dll)
c)     Bila kulit bengkak, sesak nafas , diare atau muntah hebat segera bawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pengobatan lebih lanjut

Kasus #6: Kamu mendapat sampel produk kosmetik baru ketika hangout sama teman di mall. Esoknya kamu mencoba memakainya namun kulit kamu malah alergi!

Resepnya:

a)      Hentikan penggunaan kosmetik
b)      Bersihkan kulit yang terpapar kosmetik
c)       Bila terjadi bengkak, kompres dingin kulit yang terkena alergi
d)      Bila gatal, bengkak hebat atau terjadi pengelupasan kulit, segera bawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pengobatan lebih lanjut

Kasus #8: Satu malam kamu diajak pesta sama kakak dan teman-temannya. Di lingkungan baru itu, kamu ditawarin sebuah obat aneh, dengan gaya sedikit 'maksa'. Akhirnya obat entah-apa-itu kamu tenggak juga!

Resepnya:

-       Muntahkan isi perut bila memungkinkan

-     Minum air kelapa hijau atau obat absorbent yang dijual bebas (biasanya   untuk diare, misalnya norit, new diatab, dll)
 
     -     Segera ke rumah sakit jika muncul efek obat seperti halusinasi, histeris,   
        berdebar sulit tidur atau cenderung tidur bahkan tidak sadarkan diri



Special thanks for dr. Ajeng Rahayuning from RS Royal Progress
  

Friday, October 18, 2013

Jessica Farolan: Psikologi Stand Up Comedy


Jessica Farolan, finalis Standup Comedy Kompas TV season 2 berkisah mengenai perempuan yang melawak, dan masa lalunya melawan depresi.

Hello, Kak Jess! Lagi sibuk apa nih?
Kesibukan saat ini kebanyakan training ke sekolah-sekolah, tiap Rabu dan Jumat gue ngajar kelas muatan lokal, bantu-bantu Aethra Learning Center. Kurikulumnya tentang character building; jadi kelas 11 belajar tentang menghadapi masalah, kelas 12 belajar tentang personal value.

Kak Jess kenal stand up comedy dari kapan?
Pas awal booming gue tahu, tapi lebih sebagai penonton. Gue biasa nonton Radit, Pandji, Ernest di Youtube. Gue sampe download loh! Nah terus ada temen yang ngajak nonton taping Kompas TV. Mulailah dari sana gue makin kagum sama mereka. Terus sempet dikenalin sama Ernest, dia minta gue bikin komunitas stand up di Atma Jaya. Kita datengin deh Ernest sama Ryan untuk mentoring. Waktu itu mereka masih murah meriah harganya hahahahaa

Ada 14 anak Atma yang ikut workshop 2 hari, salah satunya gue.Hari pertama belajar bikin materi, hari kedua praktik di depan mereka. Kata Ryan materi gue cukup oke, ya udah akhirnya gue lanjut cari-cari materi, dateng ke open mic di deket kampus.

Waktu itu akhirnya gue dapet materi emas dan pas juga audisi Kompas TV season 2 keluar. Lanjut deh. Gue jadi 13 besar sayangnya eliminasi di minggu pertama hahahaha Pengalamannya sih iya banget, lah

Kak Jessica sempat menyebut soal keterkaitan standup comedy dengan kesehatan mental…
Dulu, tiap Rabu gue dateng ke tapingnya Kompas TV, ketawa 5 jam. Itu terbukti naikin mood selama beberapa hari. Minggu-minggu itu jadi masa yang hepi banget. Sabtunya pun gue masih nonton siaran ulangnya. Seru banget!

Nah, sebagai pelaku, stand up itu seperti personal therapy. Stand up itu kan mengangkat materi dari kehidupan pribadi lo, yang mungkin ada 1-2 itu trauma lo. Misalnya, gue suka angkat materi soal dieliminasi minggu pertama. Padahal kenyataannya, waktu baru kejadian gue sempat beberapa minggu nggak mau inget-inget soal stand up. Apalagi di Twitter banyak yang ngomongin: nggak lucu, gak lucu…Pemulihan akhirnya terjadi saat gue sudah nggak sungkan dan malu lagi sama kejadian itu.

Kak Jessica kelihatannya peduli banget soal kesehatan mental?
Ya, latar belakang pendidikan gue kan psikologi di Atma Jaya, plus gue pernah mengalami depresi. Gue pernah depresi waktu SMA, selama 1.5 tahun gue depresi intens. Gue tetep sekolah, tapi depresi sudah mengganggu fungsi sosial, teman-teman mulai menjauh, prestasi menurun dan berat badan gue 10 kilo lebih kurus dari sekarang. Sekarang sih dalam 1 tahun terakhir gue udah naik 10 kilo dan sudah pemulihan. Apalagi pas masuk kuliah psikologi, gue kan banyak bertemu dengan orang depresi dan skiripsi gue pun tentang depresi.

Gue ingin masyarakat Indonesia lepas dari depresi. Orang harus punya pemahaman depresi itu apa, supaya mereka bisa pulih. Lebih susah lagi kalau orang nggak sadar dirinya depresi. Nah, salah satu cara mengeatasi depresi ini adalah dengan menyebarkan kebahagiaan.  Kata-kata yang paling sering ditujukan ke mereka yang depresi: “Ya udahlah, gitu aja kok dipikirin.” Hal kaya gitu sebenarnya bikin depresi makin parah. Misalnya kalau lo kena kanker, lo hitung mundur umur lo. Sebenarnya sama saja, kalo lo depresi lo juga itung mundur tapi ngitungnya susah.

WHO mengeluarkan statement bahwa depresi telah menempati  posisi 5 besar penyebab kematian di dunia. Di dunia ini, total orang depresi ada 350 juta dan 850 ribu diantaranya meninggal dunia. Depresi memang nggak bikin orang geletakan di jalan, tapi minimal sudah mengganggu fungsi sosial. Di Indonesia tahun 2009, 80 persen penduduk 5 kota terbesar di negara ini sudah kena depresi. Dari 50ribu kasus bunuh diri di Indonesia tiap tahunnya, 40ribu terjadi karena depresi.

Kesulitan terbesar yang dihadapi Kak Jessica dalam mengkampanyekan gerakan antidepresi ini gimana?
Susah, karena orang masih berpikir yang lebih penting itu leadership, public speaking, sekolah dpt nilai bagus, kerjaan sukses. Happiness itu urusan dapur dan rumah lo sendiri. Kami tawarin training kemana-mana, tapi orang pada nggak ngerasa butuh. Nah akhirnya waktu momen hari kesehatan mental 10 Oktober lalu, kami bikin program standup comedy spesial, biar masyarakat aware dulu akan pentingnya happiness; ada Pandji, Ernest, Sammy, Ryan. Acara ini ada seminarnya juga.

Kembali ke standup comedy nih. Kenapa sih jarang banget comic cewek di Indonesia?
Kata comic-comic lain, mungkin karena cewek lebih jaim ya. Comic cewek yang gue tahu memang biasanya nggak tahu malu atau bold. Jujur materi gue cenderung vulgar, tapi gue nggak akan pernah ngomong jorok tanpa alesan. Tapi makin ke belakang gue ngurangin materi jorok, karena sekarang gue bekerja sebagai pendidik. Yang jelas, materi lawakan lo harus benar-benar berangkat dari kegelisahan lo.

 

 

Wednesday, October 16, 2013

He Knows Automotive -- Adrian Tirtadjaja


Satu siang di aula SMAK 5, Sunday berkesempatan ngobrol sama General Manager Lexus Indonesia, Adrian Tirtadjaja.

Hello, Kak Adrian. Lagi sibuk apa nih?
Kakak hobinya olahraga, cycling dan golf. Cyclingnya yang uphill, bukan downhill; salah satunya di Gununng Fuji. Dua minggu lalu baru balik dari Belanda, di sana juga nggak makan-makan atau shopping, tapi sepedaan aja. Saat ini kakak juga aktif pelayanan di komisi musik gereja.

Kalau kesibukan di kantor, saat ini kakak mengepalai divisi Lexus, seluruh Indonesia urusan Lexus kakak yang harus tanggung jawab.

Sudah berapa  tahun nih di industri otomotif?
10 tahun

Salah kaprah terbesar mengenai industri otomotif itu apa menurut Kak Adrian?
Disangkanya, orang yang kerja di otomotif harus jago mechanical. Padahal mantan bos saya nggak bisa nyetir sama sekali! Padahal dia pimpinan Astra Motor loh. Apa yang dia punya? Kemampuan berpikir manajerial, yang orang lain mungkin nggak punya. People skill-nya dia juga bagus, bisa mengelola mekanik sampai desainer mobil.

Hmm..soal fasilitas dkk, memang saat kita ada di posisi lebih tinggi, dapat mobil paling baru itu sudah pasti. Tapi dalam kerja, jangan fokus di situ. Fokus pada seberapa banyak hal yang bisa kita pelajari. Apa yang bisa kita kontribusikan di sini?

Kak Adrian belajar apa di Lexus Indonesia?
Banyak! Saya ada di Lexus sebelum bisnisnya ada, jadi bisa dibilang saya yang mendirikan bisnis Lexus di Indonesia. Saya belajar bagaimana memulai sebuah bisnis, membentuk sebuah tim, menginspirasi tim sehingga mereka bisa kerja, hidup-mati untuk Lexus. Itu pelajaran terbesar yang saya dapat. Itu nilainya luar biasa. Kalau pun dulu saya nggak digaji, saya tetap mau mengerjakan itu.

Kadang, orang setelah kuliah maunya kerja di tempat yang gajinya besar, tapi pengalaman dikit. Dia nggak punya future value kalo begitu. Saya lebih pilih kerja di perusahaan yang sibuk banget, tapi gajinya kecil. Lama-lama belajar banyak, anggap saja sekolah lagi, dibayarin perusahaan. Value yang paling besar? Punya kesempatan untuk berbuat salah!

Buat yang masih SMA, apa nih tipsnya?
Waktu masih SMA, kenalin diri sendiri dengan bener dulu, kira-kira kita bakatnya dimana, sukanya apa, hobinya apa. Apakah kita bagus di bidang itu. Jangan-jangan kita pengen jadi penyanyi, tapi doremi aja fals. Ya jangan jadi penyanyi, belajar industri musik kek, belajar cetak penyanyi baru kek. Kuliah itu harus ambil bidang yang kita minat sekali. Kita harus menyukai dulu apa yang kita lakukan. Kakak jadi inget, dulu ada teman SMA yang pinter banget, terus dia diterima di UI tapi bukan di jurusan yang dia suka. Karena UI dia ambil aja terus, en ternyata akhirnya nggak lulus juga tuh kuliahnya.

Pengalaman paling nggak terlupakan di Lexus Indonesia?
Saya mulai dari staff level paling bawah;  tapi saya beruntung karena punya karakter mau kerja lebih giat dari yang lain.Orang-orang kerjain 10 tugas selesai dalam sebulan, saya 30 tugas 10 hari kelar. Saya minta kerjaan lagi, bos belum ada. Kan 20 hari saya bisa santai, gangguin orang, dll. Nganggur 1 jam saja, saya bakal cari orang lain untuk digangguin.

Kadang iya sih saya jadinya pulang kerja jam 11 malam. Saya nggak mau pulang kalau belum kelar. Akhirnya bos lihat saya kelebihan energi. Saya dikasih kerjaan lagi. Akhirnya, kerjaan saya 1 level lebih tinggi dari posisi saya. Saya sih senang karena dapat pelajaran, dan itu ternyata berdampak positif. Saya dipromosikan terus.

Intinya?
Jangan pernah mengasihani diri sendiri, yang penting gimana kamu bisa berguna untuk orang lain.

 *Adrian Tirtadjaja cerita soal pengalaman menyetir saat remaja di Sunday edisi November 2013 :)