Sunday, June 16, 2013

Sunday June Issue: The Young Guns! :D

Wednesday, June 12, 2013

Satu Jiwa Seribu Warna




COUPLE, 2013
Cat akrilik di atas kanvas

Now you see it, now you don’t. Serial lukisan Satu Jiwa Seribu Warna mengajak kita untuk menikmati derai warna yang menderas di atas kanvas, sambil menerka objek yang tersembunyi di baliknya.

Dari dekat, lukisan-lukisannya tampak seperti jalinan benang yang saling menganyam. Tapi mundurlah beberapa langkah- voila! Kamu bisa menemukan objek-objek tersembunyi! 

Sunday beruntung dapat berbincang langsung dengan sang pelukis yang brilian, Ibnu Nurwanto, tepat di hari pembukaan pamerannya di Galeri Cipta II, TIM. “Gue nggak suka dipanggil ‘Pak’ atau ‘Mas’…panggil nama aja,” ujarnya.

Lukisan demi lukisan, Ibnu mengajak penikmat seni untuk tidak takut dengan ‘ribut’nya warna. “Jangan takut dong dengan warna hidup,” ujarnya. “Kesemrawutan itu ada di mana-mana.” 

"Jangankan yang semrawut...dalam hidup ini, warna yang sudah jelas-jelas kita suka...misalnya sesosok cewek cantik, deh. Itu aja tetep bisa bikin kita pusing kan, meskipun 'warna'nya indah?" Ibnu tergelak-gelak.

Lalu bagaimana dengan objek-objek lukisannya yang kadang sulit ditangkap karena ‘tersembunyi’ di balik garis-garis? “Memang semua hal yang penting dalam hidup ini tidak bisa langsung dilihat begitu saja.” 

Itulah Ibnu Nurwanto. Selalu berbicara dalam bahasa paling sederhana, untuk sebuah topik yang sebenarnya tidak sederhana. Menyusuri dinding galeri dan menikmati tumpahan warna dari satu kanvas ke kanvas lain, inilah sejumlah favorit Sunday.




IKAN ASIN


MENGEJAR ANGIN

TIRED

POTRET

Monday, June 10, 2013

Taxi Chat with Yoris Sebastian



Untuk pertama kalinya, Sunday menginterview seorang narasumber yang sedang berada dalam taksi yang sedang berjalan. But everything about Yoris Sebastian is never ordinary. Sebelum kalian baca interview lengkapnya di Sunday Juni 2013, here’s a little sneak peek!

Di tengah kesibukannya yang bukan main, bagaimana seorang Yoris mengatur waktunya? Pengarang buku Oh My Goodness! (yang, by the way, we considered as one of the most creative books of all time; cek aja, covernya bisa dimodif sendiri dan tiap cetakan wajah-wajahnya berubah!) ini membagi tips menarik: 

“Saya selalu membagi waktu 70-20-10, alias hijau-kuning-merah. Jadi, 70 persen waktu untuk kerja, 20 persen waktu untuk berbagi dan 10 persen untuk mengerjakan yang nggak-nggak, hal yang sangat inovatif! Nah misalnya kalau saya, 70 persen waktu saya untuk bekerja di OMG Consulting yang saya dirikan, 20 persen saya sharing dengan isi-isi seminar.”

“Biasanya, saya ketemu orang itu ada dua jenis: yang ‘hijau’ banget, hidupnya habis untuk yang 70 persen itu. Akhirnya uang oke, tapi nggak make different di dunia ini. Nah sama juga dengan yang kuning atau merah banget- idealis, tapi dapur nggak ngebul!” 

“Saya sendiri merasa beruntung karena memakai sistem ‘happynomics’ alias ada hepi, ada duitnya juga. Tapi saya selalu pegang prinsip duit nomor dua. Makanya saya nggak pernah mau pegang klien partai politik, kecuali saya kenal betul orang itu secara pribadi.”

Menurut Yoris Indonesia itu bangsa yang kreatif nggak sih?
“Iya! Buktinya? Subak dari Indonesia. Borobudur juga.”

Yoris pernah jadi manajer Hard Rock Café termuda se-Asia, sudah mengeluarkan beberapa buku, sukses meluncurkan program-program ‘gila’ kaya Destination Nowhere (acara travelling dimana para pesertanya sama sekali nggak diberitahu tujuan penerbangannya kemana) atau I Like Monday (konser musik di hari Senin). Tapi bagi Yoris sendiri, mana sih pencapaian yang paling membanggakan?

“Pencapaian terbesar dalam hidup saya adalah punya anak. Saya tahu itu udah umum, tapi ngeliat istri mengandung dan melahirkan itu buat saya ajaib banget. Nama anak saya Deara, itu bahasa Inggris kuno yang jarang dikenal, artinya wise and compassion. Saya percaya nama itu doa.”

Nantikan obrolan lengkap kami dengan Yoris Sebastian seputar tips bikin pensi sukses di Sunday edisi Juni 2013! :D