Wednesday, October 16, 2013

He Knows Automotive -- Adrian Tirtadjaja


Satu siang di aula SMAK 5, Sunday berkesempatan ngobrol sama General Manager Lexus Indonesia, Adrian Tirtadjaja.

Hello, Kak Adrian. Lagi sibuk apa nih?
Kakak hobinya olahraga, cycling dan golf. Cyclingnya yang uphill, bukan downhill; salah satunya di Gununng Fuji. Dua minggu lalu baru balik dari Belanda, di sana juga nggak makan-makan atau shopping, tapi sepedaan aja. Saat ini kakak juga aktif pelayanan di komisi musik gereja.

Kalau kesibukan di kantor, saat ini kakak mengepalai divisi Lexus, seluruh Indonesia urusan Lexus kakak yang harus tanggung jawab.

Sudah berapa  tahun nih di industri otomotif?
10 tahun

Salah kaprah terbesar mengenai industri otomotif itu apa menurut Kak Adrian?
Disangkanya, orang yang kerja di otomotif harus jago mechanical. Padahal mantan bos saya nggak bisa nyetir sama sekali! Padahal dia pimpinan Astra Motor loh. Apa yang dia punya? Kemampuan berpikir manajerial, yang orang lain mungkin nggak punya. People skill-nya dia juga bagus, bisa mengelola mekanik sampai desainer mobil.

Hmm..soal fasilitas dkk, memang saat kita ada di posisi lebih tinggi, dapat mobil paling baru itu sudah pasti. Tapi dalam kerja, jangan fokus di situ. Fokus pada seberapa banyak hal yang bisa kita pelajari. Apa yang bisa kita kontribusikan di sini?

Kak Adrian belajar apa di Lexus Indonesia?
Banyak! Saya ada di Lexus sebelum bisnisnya ada, jadi bisa dibilang saya yang mendirikan bisnis Lexus di Indonesia. Saya belajar bagaimana memulai sebuah bisnis, membentuk sebuah tim, menginspirasi tim sehingga mereka bisa kerja, hidup-mati untuk Lexus. Itu pelajaran terbesar yang saya dapat. Itu nilainya luar biasa. Kalau pun dulu saya nggak digaji, saya tetap mau mengerjakan itu.

Kadang, orang setelah kuliah maunya kerja di tempat yang gajinya besar, tapi pengalaman dikit. Dia nggak punya future value kalo begitu. Saya lebih pilih kerja di perusahaan yang sibuk banget, tapi gajinya kecil. Lama-lama belajar banyak, anggap saja sekolah lagi, dibayarin perusahaan. Value yang paling besar? Punya kesempatan untuk berbuat salah!

Buat yang masih SMA, apa nih tipsnya?
Waktu masih SMA, kenalin diri sendiri dengan bener dulu, kira-kira kita bakatnya dimana, sukanya apa, hobinya apa. Apakah kita bagus di bidang itu. Jangan-jangan kita pengen jadi penyanyi, tapi doremi aja fals. Ya jangan jadi penyanyi, belajar industri musik kek, belajar cetak penyanyi baru kek. Kuliah itu harus ambil bidang yang kita minat sekali. Kita harus menyukai dulu apa yang kita lakukan. Kakak jadi inget, dulu ada teman SMA yang pinter banget, terus dia diterima di UI tapi bukan di jurusan yang dia suka. Karena UI dia ambil aja terus, en ternyata akhirnya nggak lulus juga tuh kuliahnya.

Pengalaman paling nggak terlupakan di Lexus Indonesia?
Saya mulai dari staff level paling bawah;  tapi saya beruntung karena punya karakter mau kerja lebih giat dari yang lain.Orang-orang kerjain 10 tugas selesai dalam sebulan, saya 30 tugas 10 hari kelar. Saya minta kerjaan lagi, bos belum ada. Kan 20 hari saya bisa santai, gangguin orang, dll. Nganggur 1 jam saja, saya bakal cari orang lain untuk digangguin.

Kadang iya sih saya jadinya pulang kerja jam 11 malam. Saya nggak mau pulang kalau belum kelar. Akhirnya bos lihat saya kelebihan energi. Saya dikasih kerjaan lagi. Akhirnya, kerjaan saya 1 level lebih tinggi dari posisi saya. Saya sih senang karena dapat pelajaran, dan itu ternyata berdampak positif. Saya dipromosikan terus.

Intinya?
Jangan pernah mengasihani diri sendiri, yang penting gimana kamu bisa berguna untuk orang lain.

 *Adrian Tirtadjaja cerita soal pengalaman menyetir saat remaja di Sunday edisi November 2013 :)

0 comments:

Dí lo que piensas...