Wednesday, April 2, 2014

Di Balik Kerajaan Kartun ala Jepang

 
 
Negara mana lagi yang jadi rujukan nomer satu soal karakter kartun kalau bukan Jepang? Sunday mendapatkan berbagai fakta seru seputar budaya pop dan kartun Jepang dari pameran Japan Kingdom of Characters yang diadakan di Galeri Nasional beberapa waktu lalu!

 
 
Nah, bicara soal awal sejarah per-kartun-an di Jepang, bisa dibilang geliat anime mulai muncul setelah Perang Dunia 2 berakhir. Tahun 50an seiring Jepang menata kembali hidupnya pascatragedi bom atom, muncul Astro Boy yang aslinya bernama Tetsuwan Atom.
 
 Nah kurang lebih di saat yang sama, siaran TV mulai dikenal masyarakat. Jadi deh, Astro Boy yang tadinya berupa manga berevolusi jadi serial animasi TV perdana yang dimilik Jepang, dan paling dikenang sepanjang masa. Ratingnya mencapai 40%! Hingga hari ini orang-orang masih kenal Astro Boy, nggak heran kalau 2009 Hollywood merilis filmnya.





Selain itu era yang sama melahirkan Ultraman, pahlawan pertama dalam pop culture Jepang. Kemunculannya pas dengan adanya TV berwarna pertama di negeri itu sehingga Ultraman memenangkan momentum, menjadi hits besar sebagai serial TV berwarna pertama Jepang.
 
And then we have....Ninja Hattori! Ciaat! Ninja yang nggak asing lagi ini menggabungkan tradisi ninja kuno Jepang dengan kehidupan modern.
Nggak heran sih, sebenarnya kartun Jepang secara umum pun dikatakan sebagai evolusi dari teknik melukis tradisional khas Jepang ukiyo-e. Inilah sebabnya kartun ala Jepang punya rasa yang sangat khas dan nggak seperti negara lain. It's in their blood!


 

Yang ini nggak nyambung sih sama animasi, tapi penting untuk kita tahu. Legenda ramen instan yang nge-hits saat ini sudah nongol di Jepang pertama kali di tahun 1958. Inilah ibu para mie instan!





 Beralih ke tahun 1970an, muncul aneka karakter hits yang masih dikenang di benak warga Indonesia sampai sekarang: Ksatria Baja Hitam, Hello Kitty, Gundam, Power Rangers.
 


Sanrion, perusahaan yang menelorkan Hello Kitty itu aslinya bergerak di bidang aksesori dan kartu ucapan. Kucing putih satu ini awlanya hanya dinamain Kitty. Setelah sukses merajai 110 negara, Hello Kitty bisa dikatakan salah satu karakter Jepang yang paling mendunia.
 
Cerita lain mengenai karakter Ksatria Baja Hitam yang lahir di era yang sama- ia adalah pelopor pahlawan yang tubuhnya seukuran manusia normal.

 
Kalau cewek-cewek 70an tergila-gila Hello Kitty, cowok-cowok mainan sama Gundam. Kayanya sampai sekarang pun polanya belum banyak berubah.
 
 
Peristiwa paling heboh di era 70an adalah Krisis Tisu Toilet! Apaan tuh kok namanya nggak banget? Jadi cerita, tahun segitu memang ada krisis suplai minyak dari Timur Tengah; pejabat Jepang pun menghimbau warga berhemat via siaran TV. Ia juga menyebutkan tisu toilet sebagai salah satu yang perlu dihemat. Ternyata masyarakat mengira suplai tisu akan menghilang dari pasaran sehingga terjadi aksi borong dan timbun tisu gila-gilaan!
 
Perkembangan animasi tahun 80an disokong oleh lahirnya video games (Super Mario sampai Final Fantasy!) dan dibukanya Tokyo Disneyland. Doraemon, salah satu karakter yang paling dicintai masyarakat juga muncul pertama kali tahun 80an.
 

 
Bergeser sedikit ke tahun 90an, Jepang dan penggemar anime lain di seluruh dunia menyaksikan lahirnya Sailor Moon, Chibi Maruko Chan (animasi ini mematahkan anggapan bahwa karakter manusia biasa nggak akan laku di pasaran), Magical Do Re Mi dan Neon Genesis Evangelion.
 
Di era ini Bandai meraup sukses besar dengan membuat Tamagotchi, mainan paling dikenang dari tahun 90an. Hayo ngaku, kamu pasti pernah miara Tamagotchi waktu kecil, hasil adri meneror orang tua hahaha
Faktanya...Tamagotchi terjual 20 juta unit di Jepang saja dan 20 juta unit lagi di seluruh dunia!
 
Dari segi budaya pop, mulai muncul fenomena aneh-aneh dari Jepang, seperti hikikomori (orang-orang yang memutuskan untuk menarik diri dari kegiatan sosial dan mengurung diri di rumah), enjo kosai (gadis muda/anak sekolahan yang suka kencan dengan pria paruh baya, dengan bayaran sejumlah uang atau hadiah barang mewah) dan otaku (orang yang terobsesi dengan anime tertentu).
 
Ini benar-benar salah satu era paling ganjil dalam dunia budaya pop Jepang!
 
 
Era 2000an bisa dibilang milik Pokemon! Sebagai sebuah brand yang menghasilkan 3 triliun Yen, Pokemon menggurita dari sebuah game Nintendo menjadi film, merchandise, dll.
Lalu ada Sergeant Keroro si kodok alien yang konyol, datang ke bumi dengan niat awal menguasai planet tapi malah keenakan numpang tinggal di rumah keluarga Hinata.
Rilakkuma masih jadi hits sampai sekarang, karakter beruang dari perusahaan merchandise San-X. Nama Rilakkuma berasal dari 'Relax' dan 'Kuma' (beruang). Kalau kamu perhatikan, Rilakkuma nggak sepolos tampangnya- beruang ini punya resleting di bagian punggung yang maksudnya adalah...kamu nggak akan pernah tahu identitas asli dirinya! Merinding disko nggak tuh!
 
Sebelum Sunday akhiri liputan seru-seruan tentang animasi Jepang ini, cek deh sejumlah fakta menarik mengenai masyarakat Jepang dan karakter animasi.
Tahun 2004, Bandai Research Center melakukan survey pada masyarakat Jepang usia 3 sampai 69 dan mendapati fakta bahwa...
 
69% orang Jepang menyimpan beberapa mainan karakter anime favoritnya
90.2% orang Jepang punya karakter favorit
 
Menurut mereka, karakter kartun ini memberikan 'efek menenangkan hati'. Dalam kehidupan nyata, mereka merasa komunikasi dan rasa percaya antara teman dan keluarga sudah menurun jauh sehingga karakter animasi ini secara psikis menggantikan posisi keluarga dan teman. Berbagai maskot karakter sempat tren dipakai jadi gantungan ponsel, dengan anggapan ia menjadi jimat keberuntungan untuk pemiliknya.
 
Semakin banyak remaja Jepang merasa lebih percaya diri saat ber-cosplay ketimbang saat sedang menjadi dirinya sendiri.
 
Sejumlah jaringan hotel di Jepang memiliki layanan 'Character Plan' dimana pelanggan bisa memesan kamar yang dipenuhi benda-benda dari karakter favoritnya; dari sisir, sikat gigi, cermin, seprai, selimut, sampai boneka! Ternyata pengguna layanan ini yang paling banyak bukan anak-anak melainkan orang dewasa (terutama wanita)!
 
 
What do you think guys? :)




 

0 comments:

Dí lo que piensas...